Keunggulan Pesawat Militer A-29 Produksi Brazil

Pesawat Militer A-29

Pesawat militer A-29 merupakan salah satu pesawat tempur yang dihadirkan oleh Brazil untuk memenuhi kebutuhan persediaan pesawat bagi angkatan udara. Bahkan, persediaan pesawat tempur ini telah dimiliki oleh 15 negara yang ada di dunia dalam mendukung kegiatan angkatan udara. Kemampuan yang dimiliki oleh pesawat militer ini bisa melakukan kegiatan pengintaian yang tidak bisa diprediksi oleh orang lain. Terlebih, pesawat juga sudah dilakukan penyempurnaan pada beberapa komponen dan sistem yang mendukung penggunaan pesawat menjadi lebih optimal.

Desain yang ditampilkan pada pesawat militer juga telah dibuat rancangan secara khusus supaya dapat menjangkau kawasan-kawasan tertentu. Hal ini tentunya memudahkan kegiatan pemantauan yang dilakukan oleh para angkatan udara di setiap negara.

Pesawat Militer A-29

Pengiriman Produksi Pesawat Militer A-29 Brazil

Pesawat tempur A-29 ini juga dikenal dengan EMB-314 Super Tucano sebagai salah satu jenis pesawat tempur yang terbilang sangat ringan dengan menggunakan mesin turboprop. Pada jenis pesawat militer ini diproduksi dari pabrikan pesawat yaitu Embraer yang lokasinya berada di Brazil. Hadirnya produk dari pesawat tempur ini sangat terkenal dengan banyaknya keunggulan yang telah ditawarkan sehingga mampu menarik daya minat para pejabat TNI AU yang ada di dunia. Banyak yang telah melakukan pemesanan hingga satu squadron atau kisaran sebanyak 16 unit pesawat militer EMB-314 atau A-29 Super Tucano. Dari informasi yang telah timbul, 4 dari 16 pesawat yang telah dipesan oleh AU di 15 negara tersebut disaksikan oleh masyarakat Indonesia. Penyaksiannya dilihat di peringatan Hari jadi TNI AU ke 65 tepatnya 9 April 2012. Sejak itu, pesawat dari Brazil ini digunakan oleh AU Kolombia, Ekuador, Republik Dominika dan Chili. Embraer memiliki perencanaan untuk bisa mengirimkan produk pesawat tempurnya di kawasan Timur tengah dan Asia.

Perjalanan Embraer untuk Pengenalan Pesawat Tempur A-29

Di tahun 1995, Embraer sudah menjadi pemenang atas kontrak yang berasal dari Brazil Air Force yang melakukan pengembangan terhadap variasi Super Tucano. Proyek yang dilakukan ini menjadi salah satu proyek pesawat serang ringan ALX. Pesawat juga memiliki kemampuan dalam mengoptimalkan kondisi untuk melakukan pengintaian di lingkungan Amazon, Brazil. Hadirnya ALX memang didesain untuk mendukung operasional dalam berbagai kondisi cuaca baik itu siang ataupun malam, menjalankan misi pada pangkalan terpecil hingga tidak beraspal tanah dengan landasan pacu sebagai bentuk dukungannya dari pesawat yang telah diproduksi pertama dan diselesaikan di 1999.
Di bulan Agustus 2001, angkatan udara Brazil melakukan penandatanganan terhadap kontrak pembelian 76 EMB-314/A–29 Super Tucano yang telah memiliki konfigurasi hingga 25 unit kursi tunggal. Selain itu, terdapat pilihan 51 unit koleksi ganda yang berada di pangkalan AU-Natal sebagai pengganti dari posisi AT-26 Xavante karena masa baktinya sudah habis.

Sebuah mesin yang perlu dilakukannya dengan menjalankan kegiatan patroli di bagian perbatasan melalui program sisterma de Vigilanvia dan Amazonia merupakan program untuk melakukan kegiatan pengawasan di kawasan Amazon. Pertama kalinya dilakukan pengiriman pesawat di AU Brazil di Desember 2003 sampai September 2007 dilakukan penyerahan hingga 50 unit pesawat ke AU Brazil yang telah diselesaikan sampai 2009.

Pesawat produksi dari berhasil ini tidak hanya berfungsi sebagai pelatih tingkat dasar serta lanjutan, namun penggunaan Super Tucano dioperasionalkan untuk pesawat patroli di wilayah perbatasan hingga counter insurgency operations. Hingga pada akhirnya, pesawat berhasil melalui tahap manuver sampai + 7 g dan -3.5g. Ukuran pesawat tergolong cukup kecil dengan kemampuannya melakukan reduksi sinyal radar dan visual. Hal ini tentunya telah dikombinasikan bersama kecepatan yang cukup tinggi dan lincah untuk melakukan manuver yang mampu memberi tingkat survivability lebih tinggi dengan tingkat keamanan yang dimiliki mengalami peningkatan karena telah dilengkapi pelindung baja di bagian critical system redundancy dan kokpit.

Pada bulan Agustus 2001, telah diumumkan bahwasanya Embraer melakukan penandatanganan kontrak atau dilakukan pembelian 10 unit EMB-314 atau A-29 Super Tucano untuk Republik Dominika. Pesawat yang diminta akan digunakan sebagai pesawat keamanan internal, pesawat latih, perang melawan narkotika dan patroli perbatasan.
Akan tetapi, seiring waktu proses pengiriman pesawat ternyata jumlahnya dikurangi sehingga diminta 8 pesawat serta di tanggal 18 desember 2009 dilakukan penyerahan untuk dua pesawat lainnya.

Februari 2005, Venezuela juga meminta untuk pengiriman pesawat tempur ini sebanyak 24 unit melalui dua tahapan proses pengiriman. Di tahap yang pertama dilakukan pengiriman sebanyak 12 unit dan sisanya dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Namun, untuk proses pengiriman pesawat tersebut dibatalkan karena mendapat tekanan yang berasal dari Amerika dengan adanya embargo pada Venezuela meliputi keseluruhan komponen suku cadang yang telah dibuat oleh Amerika Serikat. Pada saat itu, Super Tucano merupakan pesawat yang masih memanfaatkan 30% dengan menggunakan komponen berasal dari Amerika Serikat.

Setelah itu, Desember 25 AU Colombia juga melakukan pemesanan 25 pesawat tempur Super Tucano yang akan dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan patroli di garis perbatasan guna meningkatkan keamanan internalnya. Proses pemesanan ini dilakukan pengiriman 5 unit pertama tepat di bulan Desember 2006 dan penyelesaian pengiriman pesawat berikutnya di Agustus 2008 dengan jenis pesawat yang memanfaatkan perangkat avioniks dari pemasokan Elbit System. Berita lengkap pengiriman ini bisa di simak juga di situs hokimenang.net sebagai partner situs berita terbaru dunia.

Di bulan April, AU Chili juga telah memutuskan untuk melakukan pembelian pesawat tempur dari Brazil ini. Chili telah melakukan penandatanganan kontrak di bulan Agustus 2008 dan memperoleh 4 pesawat pada 23 Desember 2009.